Senin, 14 Juli 2014

Contoh Pantun

CONTOH PANTUN

Pergi ke kota mencari Alamat
Berjalan sambil minum es
Belajarlah dengan giat
Jika ingin menjadi sukses
                                      Duduk ditaman sambil belajar
                                      Belajar sambil makan semangka
                                      Aku senang jadi pelajar
                                      Pelajar SMPN 1 CAMAPAKA
Siang hari solat dzuhur
Sudah sholat makan pepaya
Jadilah orang yang jujur
Jika ingin dipercaya
                                      Sarapan pagi selalu teratur
                                      Tidak lupa makan pepaya
                                      Kalau ingin menjadi jujur

                                      Haruslah dapat dipercaya

Rabu, 09 Juli 2014

Biantara panata Calagara

Baby Sofhia: Biantara panata Calagara: Assalamualaikum Warohmatullahi Wabarokatuh......... Sampurasun..... Kumaha Daramang ?             Alhamdulillahirobbilalamin an’ama...

Baby Sofhia: Biantara panata Calagara

Baby Sofhia: Biantara panata Calagara: Assalamualaikum Warohmatullahi Wabarokatuh......... Sampurasun..... Kumaha Daramang ?             Alhamdulillahirobbilalamin an’ama...

Baby Sofhia: Rangkuman Soekarno

Baby Sofhia: Rangkuman Soekarno: Soekarno         Dulu nama Soekarno adalah karno, tetapi karena dia sering sakit-sakitan digantilah namanya dari Karno menjadi Soekarno. ...

Rangkuman Soekarno

Soekarno
        Dulu nama Soekarno adalah karno, tetapi karena dia sering sakit-sakitan digantilah namanya dari Karno menjadi Soekarno. Soekarno menyukai gadis anak colonial Belanda. Belanda tidak mengizinkan anaknya dekat dengan Soekarno, karena Soekarno orang pribumi.Ayah soekarno adalah orang yang selalu berpidato di depan rakyat Indonesia, Ayah Soekarno adalah orang yang selalu mengajak rakyatnya mencapai kemerdekaan.
          Setelah Soekarno dewasa, Soekarno lah yang menggantikan posisi ayahnya berpidato di depan rakyat Indonesia. Karena keberanian Soekarno terhapad colonial Belanda, Soekarno akhirnya di Penjara. Kemudian ada yang memberitahu istrinya Soekarno bahwa soekarno ditangkap colonial Belanda dan dipenjarakan. Saat soekarno di penjara ia menulis naskah-naskah untuk berpidato kepada rakyat dan menulis rumusan untuk rakyatnya.
          Soekarno akhirnya bebas dari penjara, diapun pulang kerumahy istrinya yang bernama inggit. Kemudian soekarno mulai berpolitik lagi. Ia kembali mengajak rakyatnya untuk mencapai kemerdekaan. Soekarno menjadi guru, dia mengajar di salahsatu madrasah. Soekrno diam-diam menyukai muridnya yang bernama Fatmawaty. Pada tahun 1940 Jepang datang ke Indonesia dan mendatangkan perjanjian 3 Negara. Akhirnya Soekarno pun setuju bekerjasama dengan jepang untuk mengusir colonial Belanda dari Tanah Air.
          Jepang meneyerang para terntara colonial Belanda, karena jepang senjatanya lebih legkap daripada Belanda. Belanda membuang semua minyak bumi yang ia dapatkan dari hasil jerih payah orang Indonesia, karena Belanda tak ingin Jepang menikmati itu semua dengan mudah. Saat Jepang menyerang Belanda, para orang-orang Belanda sangat menderita. Kemudian tentara Jepang membawa Pimpinan colonial Belanda. Tentara belanda disiksa oleh jepang, agar mereka mengakui kekalahannya tetapi colonial Belanda tetap saja tidak mau mengakui kekalahannya, dan akhirnya tentara Jepang menembak mati tentara Belanda, Belanda malah menyanyikan lagu kebangsaannya, saat ia akan ditembak oleh tentara Jepang. Dan sekarang Jepanglah yang berkuasa di tanah air Indonesia.
          Saat Jepang berada di Indonesia, Jepang dan Indonesia banyak melakukan kerjasama. Jepang membuat perjanjian NIPO. Jepang menyebut bahwa Jepang cahaya Asia, Jepang pelindung Asia, jepang pemimpin Asia. Banyak cabinet-kabinet yang dibentuk oleh jepang dan Indonesia. Saat di depan Soekarno Jepang begitu baik terhadap rakyat Indonesia, tapi dibelakang Soekarno jepang berlaku semena-mena terhadap rakyat Indonesia, Jepang merampas paksa harta rakyat Indonesia.
          9 Juni 1942 Jepang mengajak Soekarno ke Jakarta. Di Jakarta banyak dibentuk beberapa cabinet. Diantaranya 3A, namun 3A tidak berjalan lancar, kemudian mendirikan PUTERA. Soekarno masih menyukai muridnya yang bernama Fatmawaty, walaupun Soekarno berada di Jakarta, tetapi dia masih saja selalu mengirim surat kepada Fatmawaty. Sampai akhirnya ayahnya Fatmawaty pun mengetahui bahwa Fatmawaty dan Soekarno saling menyukai.
          Ayahnya Fatmawaty tidak setuju karena Soekarno sudah beristri. Inggit, istri Soekarno juga mengetahui bahwa Soekarno masih menjalin komunikasi dengan Fatmawaty. Inggit pun marah besar. Inggit tidak mau dimadu, dia lebih baik diceraikan daripada dimadu. Soekarno pun akhirnya bercerai dengan inggit. Dan menikah dengan Fatmawaty. Akhirnya soekarno dikaruniai seorang anak. Pada saat Fatmawaty sedang mengandung, ia menjahit bendera Indonesia. Akhirnya, anak Soekarno pun lahir dan ia laki-laki. Anaknya diberinama Guntur Soekarno Putra. Soekarno dan Bung Hatta membentuk cabinet PETA (Pembela Tanah Air Indonesia) tanpa campur tangan Jepang.
          Jepang berjanji kepada Indonesia akan memberikan kemerdekaan, Soekarno dan Bung Hatta pun menagih janji para samurai Jepang yang akan memberikan kemerdekaan kepada bangsa Indonesia. Jepangpun mengizinkan bangsa Indonesia untuk mengibarkan bendera merah putih, tetapi ternayata pengibaran itu tidak dikibarkan diseluruh pulau jawa, namun hanya dijakarta saja. Jadi ini bukanlah kemerdekaan yang sesungguhnya. Jepang melakukan Romusha kepada rakyat Indonesia. Bangsa Indonesia melakukan kerja paksa tanpa henti-henti bahkan bangsa Indonesia tidak diberi makan oleh Jepang sampai akhirnya mereka meninggal karena kerja paksa itu. Wanita-wanita Indonesia juga jadi korban jepang, wanita Indonesia dijadikan budak nafsunya tentara Jepang.
          Soekarno tidak ingin tinggal diam, dia harus bertindak namun tak boleh ada pertumpahan darah. 1 Juni 1945 Soekarno dan Bung Hatta menentukan Dasar Negara Indonesia. 16 Agustus 1945 Soekarno dibawa ke Renglasdengklok. Kemudian 17 Agustus 1945 Soekarno kembali ke Jakarta dan mencapai kemerdekaan. Inilah kemerdekaan yang sesungguhnya bagi bangsa Indonesia. Karena bendera merah putih dikibarkan diseluruh tanah air dan kemerdekaan dicapai tanpa campur tangan dari Negara lain.


Zaman Pra Aksara

Soal!
1.      Jelaskan kaitan antara manusia yang sudah bertempat tinggal tetap dengan adanya system kepercayaan!
2.      Adakah hubungan antara system kepercayaan masyarakat dengan pola mata pencaharian? Jelaskan!
3.      Buatlah sebuah proyek belajar dengan melakukan penelitian tentang tradisi megalitik dan kepercayaan animisme yang sekarang masih tersisa di daerah kamu.
Jawaban !
1.      Masyarakat zaman praaksara terutama zaman neolithikum sudah mengenal kepercayaan. Mereka meyakini bahwa roh seseorang yang telah meninggal akan ada kehidupan di alam lain. Terkait dengan itu maka kegitan ritual yang paling menonjol adalah upacara penguburan. Dalam upacara penguburan ini, orang yang sudah meninggal dibekali berbagai benda dan peralatan sehari-hari. Selain itu ada juga upacara pesta untuk mendirikan bangunan suci. System kepercayaan itu telah melahirkan tradisi megalitik. Mereka mendirikan bangunan batu-batu besar seperti menhir, dolmen, punden berundak, dan sarkofagus. System kepercayaan dan tradisi batu besar itu telah mendorong berkembangnya kepercayaan animisme.
2.      Ada,misalnya masyarakat pesisir pantai menganut kepercayaan animisme karena mereka mengenal sedekah laut. Para nelayan sebelum berlayar jauh atau saat memulai pembuatan perahu selalu mengadakan upacara sedekah laut ini.
3.      Tradisi megalitik yang masih ada yaiutu misalnya di daerah Yogyakarta masyarakatnya menyembah patung-patung. Kepercayaan animisme yang sekarang masih ada yaitu, bakar menyan, sesajen, bakar kain (kalau ada yang melahirkan), pingitan untuk orang yang akan menikah, yaitu kedua mempelai tidak boleh saling bertemu dulu seminggu sebelum menikah.


Biantara panata Calagara

Assalamualaikum Warohmatullahi Wabarokatuh.........
Sampurasun.....
Kumaha Daramang ?

            Alhamdulillahirobbilalamin an’ama alaina binikmatil imani wal islam. Ashadualaillahaillah wahdahula syarikalah. Waashaduanna muhammadan abduhu warusuluh la nabi ya ba’da ama ba’du.
            Langkung tipayun sumangga urang sanggakeun sagala puji ka Dzat Illahi Robbi, sagala puja ka Alloh Azza Wazzala, rehna dina danget ayeuna urang tiasa pateupung lawung paamprok jonghok dina kaayaan sehat wal’afiat.
            Teu hilap solawat miwah salam mugia salawasna disanggakeun ka junjungan urang sadaya, Nabi Muhammad SAW.
            Ngahaturkeun nuhun ka panata acara anu parantos maparin waktos kanggo simkuring jabung tumalapung dina ieu tempat.
            Hormateun simkuring, Bpk. Pupuhu SMP NEGERI 1 CAMPAKA, guru-guru saparakanca Stap TU. Pon kitu deui teu hilap ka rerencangan anu ku simkuring di pikacinta.
            Simkuring nangtung dina ieu tempat salaku pupuhu panata calagara pagelaran, dina wangkit ayeuna baris nepikeun beber pancen Ujian Praktek Basa Sunda sareng Seni Budaya.
            Tujuan diayakeunna kagiatan pagelaran ieu nyaeta pikeun ngarojatkeun kacintaan urang kana budaya sunda, ngalestarikeun budaya sunda, ningkatkeun kreativitas seni budaya sunda, ngagali bakat siswa/siswi SMP NEGERI 1 CAMPAKA, ngawujudkeun kinerja siswa/siswi SMP NEGERI 1 CAMPAKA, sareng nambah wawasan kana budaya sunda.
            Pon kitu deui eusi dina ieu kagiatan nyaeta :
§  Maca Al-quran sareng saritilawahna
§  Doa Tutup
§  Anggana Sekar
§  Rampak Sekar
§  Tari tunggal
§  Tari Rampak
§  Kabaret
§  Tarian Kamones
Pangharepan dina ieu kagiatan nyaeta supados siswa/siswi SMP NEGERI 1 CAMPAKA leuwih reueus kana kabudayaan sunda, sareng leuwih wanter dina nampilkeun sababaraha kreasi seni budaya sunda.
            Ngahaturkeun nuhun ka ibu Any Yuniaty salaku wali kelas IX G anu parantos ngabantosan lumangsungna ieu acara, ka Bpk. Ahmad Sofiyan Effendy salaku guru mata pangajaran basa sunda, Bpk Firman Mujahidin salaku guru mata pangajaran seni budaya, sinareng reng-rengan anu parantos masihan waktos, sumanget, sareng ide-ide na.
            Simkuring nyuhunkeun dihampura tina sagala kakirangan acara ieu. Rupina sakitu sanggeman ti simkuring, hapunteun bilih langkung saur bahe carek, bobo sapanon carang sapakan tutus langkung kepang halang mugia kersa ngahapunteun.


Wassalamualaikum Warohmatullahi Wabarokatuh....
Paldalapan

           
            Zaman baheula Cijaya téh kaasup kana lembur Cikumpay keneh. Tapi lila kalilaan éta Ciajaya téh dipisah jeung Cikumpay. Kusabab loba teuing masarakatna. Saengges dipisah, tuluy di éta kampung Cijaya téh aya lémbur anu diaranan Paldalapan.
            Éta ngaran lémbur Paldalapan téh dinyieunna keur zaman panjajahan walanda. Kacaritakeun baheula, keur zaman walanda ngabung watés, éta watés téh make pal.
            Tuluy, dijieun éta wates téh didaérah Campaka nepikeun ka Cijaya. Pas éta wates pal diitung téh aya 8, jadi diaranan pal 8.


Kota Purwakarta

            Zaman karajaan rék dijieun kota, éta raj téh hayang nyieun kota na di cikumpay. Tuluy datang bah dalem jeung bah sudeok ti karajaan pikeun  ningali kayaan lémbur Cikumpay.
            Ngan aya hiji pamasalahan dina nyieun éta kota, ku wali gédé dilarang nyieun éta kota anu di témpatkeun di lémbur Cikumpay.
            Ku wali gédé téh disitah nyieun éta kota di lémbur beulah kidul pangguyangan badak. Nyatana anu ayeuna disébut Situ Buleud. Tah éta Situ Buleud téh urut pangguyangan badak, da geuning népikeun ka ayeuna éta Situ Buleud jadi puseur kota Purwakarta anu jadi témpat wisata pikeun orang Purwakarta jeung nu séjénna.
            Anu ayeuna éta Purwakrta téh jadi témpat anu kakoncara kamana-kamana. Nya pantés wéh Purwakarta jadi témpat anu kakoncara da Purwakrta mah loba témpat anu wisatana saréng cirri has na.


Kota Purwakarta

            Zaman karajaan rék dijieun kota, éta raj téh hayang nyieun kota na di cikumpay. Tuluy datang bah dalem jeung bah sudeok ti karajaan pikeun  ningali kayaan lémbur Cikumpay.
            Ngan aya hiji pamasalahan dina nyieun éta kota, ku wali gédé dilarang nyieun éta kota anu di témpatkeun di lémbur Cikumpay.
            Ku wali gédé téh disitah nyieun éta kota di lémbur beulah kidul pangguyangan badak. Nyatana anu ayeuna disébut Situ Buleud. Tah éta Situ Buleud téh urut pangguyangan badak, da geuning népikeun ka ayeuna éta Situ Buleud jadi puseur kota Purwakarta anu jadi témpat wisata pikeun orang Purwakarta jeung nu séjénna.
            Anu ayeuna éta Purwakrta téh jadi témpat anu kakoncara kamana-kamana. Nya pantés wéh Purwakarta jadi témpat anu kakoncara da Purwakrta mah loba témpat anu wisatana saréng cirri has na.


Kota Purwakarta

            Zaman karajaan rék dijieun kota, éta raj téh hayang nyieun kota na di cikumpay. Tuluy datang bah dalem jeung bah sudeok ti karajaan pikeun  ningali kayaan lémbur Cikumpay.
            Ngan aya hiji pamasalahan dina nyieun éta kota, ku wali gédé dilarang nyieun éta kota anu di témpatkeun di lémbur Cikumpay.
            Ku wali gédé téh disitah nyieun éta kota di lémbur beulah kidul pangguyangan badak. Nyatana anu ayeuna disébut Situ Buleud. Tah éta Situ Buleud téh urut pangguyangan badak, da geuning népikeun ka ayeuna éta Situ Buleud jadi puseur kota Purwakarta anu jadi témpat wisata pikeun orang Purwakarta jeung nu séjénna.
            Anu ayeuna éta Purwakrta téh jadi témpat anu kakoncara kamana-kamana. Nya pantés wéh Purwakarta jadi témpat anu kakoncara da Purwakrta mah loba témpat anu wisatana saréng cirri has na.


Kampung Naga

            Kampung Naga ayana di Tasikmalaya diperbatasan Garut. Kampong Naga téh ngahiji jeung alam sakitarna anu teu acan karobah. Dina éta lémbur téh loba leuweung anu dilarang ka asupan ku jalma. Contona sapertos leuweung kramat.
            Kacaritakeun, dina hiji amngsa aya jalma anu asup ka leuweung kramat. Tah, éta jalma anu asup ak leuweung kramat téh tangtu teu bisa balik deui. Dina tempat,  anu katelah leuweung kramat téa téh loba pisan gawir anu laluhur.
            Loba pisan larangan anu kudu ditaati dina éta témpat. Sapérti larangan, lamun imah didinya teu bisa ditambahan deui. Misalna, éta imah didinya aya 113 tah éta imah téh teu bisa ditambahan deui. Larangan anu kadua nyaéta, peuting-peuting teu meunang kaluar ti imah. Kusabab sok loba kajadian anu anéh. Tuluy éta lembur téh diaranan kampong Naga. Diaranan kampong Naga téh lain pédah di éta kampong loba naga, ngan kécap naga asalna tina nagawir. Éta kécap tuluy disingkat jadi naga. Anu akhirnamah éta kampong téh jadi kateulah kampong Naga.



Kampung Naga

            Kampung Naga ayana di Tasikmalaya diperbatasan Garut. Kampong Naga téh ngahiji jeung alam sakitarna anu teu acan karobah. Dina éta lémbur téh loba leuweung anu dilarang ka asupan ku jalma. Contona sapertos leuweung kramat.
            Kacaritakeun, dina hiji amngsa aya jalma anu asup ka leuweung kramat. Tah, éta jalma anu asup ak leuweung kramat téh tangtu teu bisa balik deui. Dina tempat,  anu katelah leuweung kramat téa téh loba pisan gawir anu laluhur.
            Loba pisan larangan anu kudu ditaati dina éta témpat. Sapérti larangan, lamun imah didinya teu bisa ditambahan deui. Misalna, éta imah didinya aya 113 tah éta imah téh teu bisa ditambahan deui. Larangan anu kadua nyaéta, peuting-peuting teu meunang kaluar ti imah. Kusabab sok loba kajadian anu anéh. Tuluy éta lembur téh diaranan kampong Naga. Diaranan kampong Naga téh lain pédah di éta kampong loba naga, ngan kécap naga asalna tina nagawir. Éta kécap tuluy disingkat jadi naga. Anu akhirnamah éta kampong téh jadi kateulah kampong Naga.



Jatiluhur

            Zaman baheula catur Rangga hayang nyieun lautan di Sangiang kendit. Tah, eta kahayang catur Rangga téh di lakonanan ku Bpk Presidan Soekarna Hatta. Soekarna Hatta teh marentah nyieun eta lautan téh ka Ir Djuanda, tuluy Ir Djuanda ge menta bantuan ka Prancis nu digawe namah urang Purwakarta digaji na 9 ketip naek 13, 6, 2 perak. Oge pikeun anu palinter geus kitu téh di pelakan tangkal jati . mantak di ngaran Jatiluhur.
            Aya lémbur tajur, aya hiji jalma anu ngalahirkeun ngan éta orok aya jawéran kawas hayam. Ceunah mah éta orok mantak aya jawéran, baheulna ekeur indungna anu ankna jawéran keur ngidamna hayang ngadahar hayam jago. Tah, éta jalma malah ngadahar hayam jago anu salakina. Éta hayam téh pikareseupna éta bapana orok téa.
            Orok anu aya jawéran téa sok disébut Bah Jawér. Bah Jawér téh kacida pisan kakoncara ku jagoanna. Malah lamun aya orang sindang, ngojay ka Citarum kirang bara atuh ari paéh mah, da gearing mah kudu waé.
            Tuluy wéh, éta bendungan Jatiluhur dibangun kincir, pikeun tanaga listrik, anus ok disébut PLTA. Tah éta PLTA téh loba gunana pikeun masarakat zaman ayeuna.



Gunung Tangkuban Parahu
                                                
          Kacaturkeun zaman baheula Sangkuriang bogoh ka nyai Dayang Sumbi manéhna haying kawin jeung Dayang Sumbi, ngan lamun Sangkuriang haying kawin ka Dayang Sumbi kudu nyumponan sarat anu bakal diajukeun ku Dayang Sumbi.
            “ Heg waé jang kawin ka simkuring ngan pangmendungkeun walungan Citarum di Sangiang kendit jeung parahu anu gede pikeun ké urang lalayaran dina parahu éta ngan kudu angges dina mangsa hiji peuting.” Ceuk Dayang Sumbi
            “ Kumaha arék bisa simkuring nyumponan éta sarat ngan saukur dibéré mangsa hiji peuting ku  nyai.” Ceuk Sangkuriang
            “ Nyaéta mah kumaha ujang ari daék heg cumponan éta sarat ti simkuring.” Ceuk Dayang Sumbi
            Dayang Sumbi merekeun éta sarat kusabab manéhna geus nyaho éta sangkuriang téh yén anak manéhna.
            Kusab baheula mah jalmana sararakti éta sarat téh di cumponan ku Sangkuriang. Sangkuriang nyieun éta bendungan téh dibantuan ku bobogaan manéhna anu mangrupa jin. Dijieun tah éta bendungan téh ku bobgaan Sangkuriang.
            Nya énya wéh Dayang Sumbi mah sieun kawirangan pas ningali éta sarat anu dibikeun ka Sangkuriang tereh ka cumponan, da piraku indung kawin jeung anakna. Tuluy éta Dayang Sumbi nyokot boéh rarang nyéta lamak bodas , di cag-cag tah boéh rarang téh tuluy diaurkeun ka beulah wétan.
            Éta ritual téh mantak muncul keun panon poé. Ceunah, éta poé mantak nyieun pikasieunén éta jin. Jadi si jin éta bakal eureun digawé nyieun bendungan. Pikeun nyumponan sarat anu diajukeun ku Dayang Sumbi ka Sangkuriang. Sa enggeus éta boéh rarang di awurkeun ka Beulah wétan, bijil balebat beurang geus kitu téh, éta parahu anu jadi salasahiji saratna teu acan anggeus kéneh waé tuluy ditajong éta parahu ku Sangkuriang sangkan ambek.
            Jadi parahu anu ditajong ku Sangkuriang jadi Gunung Tangkuban Parahu, diaranan tangkuban parahu téh kusabab Sangkuriang najong éta parahu neuoikeun ka nangkub.


Dipo Lokomotif Purwakarta
            Dipo berasal dari bahasa Belanda yang artinya bengkel, Dipo sudah ada sejak tahun 1971, dengan pekerja 500 orang. Dipo adalah salahsatu peninggalan bersejarah dan bagian dari cagar budaya yang dilindungi oleh pemerintah daerah maupun pusat. Dipo adalah tempat kepalanya kereta Api.pada masa itu lokomotif yang digunakan adalah kolomotif uap.           
Setelah tahun ke tahun zaman semakin canggih dipo tidak menggunakan lokomotif uap lagi karena bahan bakarnya yang digunakannya susah untuk dicarinya. Kemudian diganti menggunakan lokomotif disel yaitu lokomotif yang menggunakan listrik. Penggunaan dengan menggunakan diesel lebih mudah dibandingkan dengan menggunakan uap, tetapi itu tidak berlangsung lama.
Pada tanggal 12 Desember 1982 dipo sudah tidak digunakan lagi karena peralatan yang kurang memadai. Memang Dipo yang berada di Purwakarta ini tempatnya luas namun peralatan yang dibutuhkan tidak lengkap. Akhirnya tempat lokomotif perkeretaan dipindahkan ke daerah Bandung, karena disana alat-alat yang digunakannya lebih canggih dibandingkan dengan disini yang masih menggunakan alat-alat seperti dahulu.
Dipo lokomotif yang berada di Purwakarta ini memang sudah tidak dipakai lagi dan bangunnanya pun sudah tidak terawatt lagi, namun bangunannya tetap kokoh. Dahulu pernah ada gempa namun bangunan yang dibangun oleh belanda ini masih berdiri kokoh. Sampai saat ini dipo lokomotif belum pernah direnovasi. Tidak sembarang orang bisa merenopasi bangunan bersejarah ini, karena tidak ingin menghilangkan sejarah-sejarah yang berada ditempat ini. Sampai sekarang kusen-kusen jendela di Dipo lokomotif ini pun belum pernah direnovasi tetapi masih saja kuat.




Bupati Purwakrta Bapak Dedi Mulyadi, memang pernah ingin merenopasi Dipo lokomotif ini, tetapi tidak jadi karena ini tidak bisa sembarangan direnovasi dan digunakan. Tidak sembarangan orang bisa menggunakan dipo lokomotif ini, apabali akan digunakan harus
izin dahulu ke komersial di Bandung. Sekarang banyak perbedaan di perkeretaan Purwakarta in, dahulu banyak pedagang yang berjualan di dalam kereta api ataupun di stasiunnya namun sekarang tidak ada yang berjualan lagi. Sekarang apabila kita ingin memakai jasa perkeretaan lebih nyaman dan tertib, tarifnya pun terjangaku.
Stasiun di Purwakarta juga belum pernah ada renovasi, walupun masih terlihat bagus seperti direnovasi padahal sebenarnya belum pernah ada renovasi. Stasiun Purwakarta terlihat bagus karena terawat. Kusen-kusen jendela yang digunakan juga masih kusen dahulu belum pernah diganti.
Dipinggir Dipo juga ada bangunan yang digunakan sebagai tempat tinggal oleh pekerja perkeretaapian. Tempat ini memang pernah mengalami renovasi namun kusen-kusen jendela dan dipintu yang digunakan sejak dahulu tidak pernah diganti karena masih kuat. Disini juga ada ruangan khusus yang dulu digunakan Pimpinan Belanda. Meja kerja yang dulu digunakan oleh pimpinan Belanda juga sampai sekarang masih ada dan meja nya masih kuat. Kata Bapak yang bekerja disini apabila kita berada diruangan ini tidak boleh lama-lama.




Dipo Lokomotif Purwakarta
            Dipo berasal dari bahasa Belanda yang artinya bengkel, Dipo sudah ada sejak tahun 1971, dengan pekerja 500 orang. Dipo adalah salahsatu peninggalan bersejarah dan bagian dari cagar budaya yang dilindungi oleh pemerintah daerah maupun pusat. Dipo adalah tempat kepalanya kereta Api.pada masa itu lokomotif yang digunakan adalah kolomotif uap.           
Setelah tahun ke tahun zaman semakin canggih dipo tidak menggunakan lokomotif uap lagi karena bahan bakarnya yang digunakannya susah untuk dicarinya. Kemudian diganti menggunakan lokomotif disel yaitu lokomotif yang menggunakan listrik. Penggunaan dengan menggunakan diesel lebih mudah dibandingkan dengan menggunakan uap, tetapi itu tidak berlangsung lama.
Pada tanggal 12 Desember 1982 dipo sudah tidak digunakan lagi karena peralatan yang kurang memadai. Memang Dipo yang berada di Purwakarta ini tempatnya luas namun peralatan yang dibutuhkan tidak lengkap. Akhirnya tempat lokomotif perkeretaan dipindahkan ke daerah Bandung, karena disana alat-alat yang digunakannya lebih canggih dibandingkan dengan disini yang masih menggunakan alat-alat seperti dahulu.
Dipo lokomotif yang berada di Purwakarta ini memang sudah tidak dipakai lagi dan bangunnanya pun sudah tidak terawatt lagi, namun bangunannya tetap kokoh. Dahulu pernah ada gempa namun bangunan yang dibangun oleh belanda ini masih berdiri kokoh. Sampai saat ini dipo lokomotif belum pernah direnovasi. Tidak sembarang orang bisa merenopasi bangunan bersejarah ini, karena tidak ingin menghilangkan sejarah-sejarah yang berada ditempat ini. Sampai sekarang kusen-kusen jendela di Dipo lokomotif ini pun belum pernah direnovasi tetapi masih saja kuat.




Bupati Purwakrta Bapak Dedi Mulyadi, memang pernah ingin merenopasi Dipo lokomotif ini, tetapi tidak jadi karena ini tidak bisa sembarangan direnovasi dan digunakan. Tidak sembarangan orang bisa menggunakan dipo lokomotif ini, apabali akan digunakan harus
izin dahulu ke komersial di Bandung. Sekarang banyak perbedaan di perkeretaan Purwakarta in, dahulu banyak pedagang yang berjualan di dalam kereta api ataupun di stasiunnya namun sekarang tidak ada yang berjualan lagi. Sekarang apabila kita ingin memakai jasa perkeretaan lebih nyaman dan tertib, tarifnya pun terjangaku.
Stasiun di Purwakarta juga belum pernah ada renovasi, walupun masih terlihat bagus seperti direnovasi padahal sebenarnya belum pernah ada renovasi. Stasiun Purwakarta terlihat bagus karena terawat. Kusen-kusen jendela yang digunakan juga masih kusen dahulu belum pernah diganti.
Dipinggir Dipo juga ada bangunan yang digunakan sebagai tempat tinggal oleh pekerja perkeretaapian. Tempat ini memang pernah mengalami renovasi namun kusen-kusen jendela dan dipintu yang digunakan sejak dahulu tidak pernah diganti karena masih kuat. Disini juga ada ruangan khusus yang dulu digunakan Pimpinan Belanda. Meja kerja yang dulu digunakan oleh pimpinan Belanda juga sampai sekarang masih ada dan meja nya masih kuat. Kata Bapak yang bekerja disini apabila kita berada diruangan ini tidak boleh lama-lama.




Diary

Diary...
Kau tempatku mengadu
Kau tempatku mencurahkan segala isi hatiku
Dikala aku senang, sedih ataupun bahagia
          Kau bagaikan teman dalam sepiku
          Hanya kau yang aku percaya
          Hanya kau yang dapat menjaga rahasiaku
          Oh.... Diary
Kau menemani kisah hidupku
Seluruh cerita hidupku kucurahkan
Di dalammu , kutulis dengan penuh
Rasa cinta, rasa sayang, dan rasa ketulusan
          Bagiku kau adalah sahabat sejati
          Karena kaulah yang selalu menemani
          Detik... detik hidupku

          Oh... Diary
Cipeundeuy

            Zaman baheula, taun 1964 keur zaman PKI. Loba gorombolan PKI anu maraéhan masarakat dina éta témpat. Tuluy , maitna dipiceun ka Cilamaya. Gorombolan PKI tuluy ngalanjutkeun ka Ciistal.
 Pas arék ka Ciistal, gorombolan PKI istirahat dina hiji témpat. Tuluy, aya hiji prajurit anu istitahat di lebah deukeut sumur. Da éta parajurit ngarasa haus, tuluy manéhna nimba cai kana éta sumur.
Pas arék ditimba éta sumur ngahiliwir seungit dina jéro sumur, tuluy ditenjoan ku prajurit PKI téh ka jéro sumur. Singhoreng dina éta jero sumur téh aya tangkal peundeuy, nya aneh ningali aya tangakal peundeuy di jéro sumur. Tah népi ka ayeuna éta lémbur diaranan lembur Cipeundeuy.

            Diaranan lémbur Cipeundeuy, kusabab aya prajurit téa maggihan tangkal peundeuy dina cai dijéro sumur.
Cimaung


          Baheulana di lembur Cimaung téh hésé pisan meunangkeun cai. Aya sumber cai ngan aya hiji nyaéta diwahangan. Ngan euweuh hiji jalma anu wani ka éta wahangan. Sangkan maranéhna butuh pisan cai. Nya pantés teu aya anu wani ogé da diwahangan éta téh loba pisan maung.
            Kacaritakeun keur éta aya hiji jalma, anu kacida pisan butuh kana cai manéhna ngawanikeun pikeun kawahangan anu loba maung téa pikeun nyokot pangabutuhna. Pas manehna nepi ka éta wahangan, maéhna manggihan hiji maung anu katindihan ku tatangkalan, tuluy ku éta jalma ditulungan éta maung téh. Ari singhoréng éta maung téh bisa ngomong jiga jalma. Éta maung téh lain samaung-maungna. Tuluy éta maung téh ngomong ka si jalma.
            “kaula , hatur nuhun ka anjeun . pék ayeuna anjeun haying naon ti kaula ?” Ceuk si maung.
            Rewas kacida éta jalma ngadéngé éta maung bisa ngomong.
            “kaula mah moal menta nanaon ka anjeun . ngan kami mah hayang kabéh maung anu aya didiyeu kudu mijah ka temapat lain. Kusabab iyeu cai anu aya di wahangan dipikabutuh pisan ku masarakat didiyeu, da masarakat na gé sieuneun atuh lamun arék nyokot cai kawahanga iyeu da ningali loba maung na.” Ceuk éta jalma.
            “Nya kaula, bakalan mijah ka témpat anu lain.”Ceuk eta maung.
            Saéngges éta s maung ngucapkeun janji , tuluy éta maung téh marijah ti éta wahangan. Duka mijah kamana. Nepi ka ayeuna tah lémbur nelah ku lémbur cimaung.


CIKUMPAY
                                                                              
            Disébut lémbur Cikumpay zaman baheula aya Nyai anu geulis pisan. Éta kageulisanna kakoncara kamana-mana. Ngaran éta Nyai nyaéta Nyai RangRang. Éta Nyai Rang-Rang téh ngahaduhan indung téré jeung raka, éta indung jeung rakana kacida pisan galakna. Nyai Rang-Rang téh geus dianggap kuli ku indung jeung rakana. Hiji mangsa Nyai Rang-Rang arék nyeuseuh di walungan, tah Nyai Rang-Rang téh manggihan lauk anu beunang ku pancingan, tuluy éta lauk téh ditulungan ku Nyai Rang-Rang, lauk anu ditulungan éta ku Nyai Rang-Rang téh lain salauk-laukna. Éta téh jalmaan widadari anu dikutuk jadi lauk kusabab ngalanggar paraturan kaum widadari. Éta lauk téh ngarana lauk kumpay.
            Singkat carita, indung jeung rakana téh nyahoeun boh si Nyai Rang-Rang ngagaduhan lauk ajaib. Tuluy, dicokot éta lauk kuindungna, tuluy éta lauk téh dipaéhan, nya ceurik téa atuh Nyai Rang-Rang ningali éta lauk anu geus dipaéhan, da éta lauk téh geus dijadikeun babaturan ku Nyai Rang-Rang.
            Tuluy, ku Nyai Rang-Rang éta lauk téh dikuburkeun. Dina hiji peutin Nyai Rang-Rang ngimpen lauk anu ngomong ka Nyai Rang-Rang.
            “ Cabut éta tangkal anu aya dikuburan kaula, jadikeun pangajaran pikeun indung jeung raka anjeun.”Ceuk éta lauk kumpay
            Tah éta impenan, kapikiran ku Nyai Rang-Rang, naon ari maksad éta impenan téh. Tuluy weh, dilaksanakeun éta préntah lauk kumpay téa. Langsung dicabut éta tangkal anu aya di kuburan lauk kumpay. Tuluy, kaluar cai anu kacida gédéna, anu nyebabkeun banjir. Éta banjir téh nganyeubabkeun jadi situ, anu ngarana ayeuna katelah Situ Cikumpay. Aya ogé anu nyaritakeun masarakat Cikumpay mah gareulis tur laleumpay, mantak disébut Cikumpay. Cikumpay ogé hég make disébut lémbur lémpay apan tadi téa, Nyai Rang-Rang anu geulis kacida anu kabawa ku banjir, aya ogé anu nyaritakeun cing urang mana-mana datang ka Cikumpay, jadi gareulis tur lémpay, éta téh pangaruh cai anu aya di Cikumpay mantak éta lémbur kateulah lémbur Cikumpay.


Sistem kepercayaan

Soal!
1.      Jelaskan kaitan antara manusia yang sudah bertempat tinggal tetap dengan adanya system kepercayaan!
2.      Adakah hubungan antara system kepercayaan masyarakat dengan pola mata pencaharian? Jelaskan!
3.      Buatlah sebuah proyek belajar dengan melakukan penelitian tentang tradisi megalitik dan kepercayaan animisme yang sekarang masih tersisa di daerah kamu.
Jawaban !
1.      Masyarakat zaman praaksara terutama zaman neolithikum sudah mengenal kepercayaan. Mereka meyakini bahwa roh seseorang yang telah meninggal akan ada kehidupan di alam lain. Terkait dengan itu maka kegitan ritual yang paling menonjol adalah upacara penguburan. Dalam upacara penguburan ini, orang yang sudah meninggal dibekali berbagai benda dan peralatan sehari-hari. Selain itu ada juga upacara pesta untuk mendirikan bangunan suci. System kepercayaan itu telah melahirkan tradisi megalitik. Mereka mendirikan bangunan batu-batu besar seperti menhir, dolmen, punden berundak, dan sarkofagus. System kepercayaan dan tradisi batu besar itu telah mendorong berkembangnya kepercayaan animisme.
2.      Ada,misalnya masyarakat pesisir pantai menganut kepercayaan animisme karena mereka mengenal sedekah laut. Para nelayan sebelum berlayar jauh atau saat memulai pembuatan perahu selalu mengadakan upacara sedekah laut ini.
3.      Tradisi megalitik yang masih ada yaiutu misalnya di daerah Yogyakarta masyarakatnya menyembah patung-patung. Kepercayaan animisme yang sekarang masih ada yaitu, bakar menyan, sesajen, bakar kain (kalau ada yang melahirkan), pingitan untuk orang yang akan menikah, yaitu kedua mempelai tidak boleh saling bertemu dulu seminggu sebelum menikah.


Teori Hundu Budha

Latihan Soal !
1.     Jelaskan Teori-teori tentang masuknya agama Hindu/Budha di Indonesia !
Jawaban !
1.     Agama dan kebudayaan hindu-budha berkembang di Indonesia. Satu bukti adalah ditemukannya acrha budha terbuat dari perunggu di daerah Sempaga, Sulawesi Selatan. Arca sejenis juga ditemukan di daerah Jamber, Jawa Timur dan daerah Bukit Siguntang Sumatra Selatan. Di daerah Kota Bangun Kutai, Kalimantan Timur, Juga ditemukan archa budha. Proses masuknya Hindu-Budha atau sering disebut Hindunisasi di kepulauan Indonesia ini masih ada berbagai pendapat. Berikut adalah beberapa teorinya :
a.    Teori Sudra, menyatakan bahwa penyebaran agama Hindu ke Indonesia dibawa oleh orang-orang India yang berkasta Sudra, karena mereka dianggap sebagai orang-orang buangan.
b.    Teori Waisya, menyatakan bahwa penyebaran agama Hindu ke Indonesia dibawa oleh orang-orang India berkasta Waisya, karena mereka terdiri atas para pedagang yang datang dan kemudian menetap di salah satu wilayah di Indonesia. Bahkan banyak diantara pedagang itu menikah dengan wanita setempat.
c.    Teori Ksatria, menyatakan bahwa penyebaran agama Hindu ke Indonesia dibawa oleh orang-orang India berkasta Ksatria. Hal ini disebabkan terjadi kekacauan politik di India, sehingga para ksatria yang kalah melarikan diri ke Indonesia. Mereka lalu mendirikan kerjaan-kerajaan dan menyebarkan agama Hindu.
Teori Brahmana, menyatakan bahwa penyebaran agama Hindu dilakukan oleh kaum Brahmana. Kedatangan mereka ke Indonesia untuk memenuhi undangan kepala suku yang tertarik dengan agama Hindu. Kaum Brah¬mana yang datang ke Indonesia inilah yang mengajarkan agama Hindu kepada masyarakat.

Cara nyieun Bala-bala

BALA-BALA




                                                                              
1.   






   Wangenan
Bala-bala nyaeta dahareun mangrupa gorengan anu dijeunna tina tarigu anu dicampur ku cai, uyah jeung mécin jeung bahan-bahan anu lainna.

2.      Bahan-bahan
-          Engkol
-          Wortol
-          Tipung tarigu
-          Uyah
-          Mécin
-          Cai
-          Peudeus
-          Minyak kalapa

3.      Cara ngajieunna
1.      Keureutan engkol jeung wortol simpen dina baskom.
2.      Asupkeun tipung tarigu jeung uyah, peudeus, mécin aduk-aduk népi karata.
3.      Tambahkeun cai saeutik-saeutik bari diaduk-aduk nepi ka adonan bala-bala kacampur rata.
4.      Panaskeun minyak, cokot adonan make sendok. Goreng nepi ka warna na konéng umyang.
5.      Siapkeun panas-panas jeung cengek atawa sambel suuk.