Kamis, 13 Oktober 2016

START UP

1. PENGERTIAN STARTUP Dalam banyak kesempatan, dunia teknologi kerapkali menyebutkan istilah ‘startup’ yang bisa jadi sulit ditemukan padanan katanya dalam bahasa Indonesia. Banyak pihak mengartikannya sebagai perusahaan kecil yang tumbuh pesat dalam waktu singkat, perusahaan yang diakusisi perusahaan besar, ataupun perusahaan dengan jumlah karyawan kecil. Tentu ada banyak pendapat mengenai pengertian startup, bahkan bagi penutur asli bahasa Inggris. Sejumlah perusahaan besar bahkan dengan mudah menamai dirinya sebagai startup meski sebenarnya mereka bukanlah startup. Apakah Uber yang memiliki banyak armada taksi di berbagai negara bisa disebut sebagai startup? Bukan. Lalu, apakah usaha rumahan di garasi yang dikerjakan dengan menggandeng para tentangga juga merupakan startup? Bukan. Bagaimana dengan sebuah perusahaan teknologi yang didirikan oleh anak SMP namun mampu menghasilkan hampir setengah juta dollar dalam beberapa bulan saja? Ya, itulah startup! Jadi, apa sebenarnya pengertian startup? Alex Wilhelm dari Techcrunch mencoba memberikan definisi dan gambaran yang cukup mudah dimengerti mengenai startup. Menurutnya, sebuah rumusan 50, 100 dan 500 bisa dijadikan acuan untuk mendefinisikan sebuah startup. Jika sebuah perusahaan memenuhi aturan di bawah ini, dan ada perusahaan teknologi lain yang ngotot mengakusisinya, atau berusaha menghindari IPO alias melantai di bursa saham maka perusahaan itu bisa disebut startup: – $50, rata-rata penghasilan (12 bulan ke depan) – 100 atau lebih karyawan – $500 juta atau lebih, nilai perusahaan di atas kertas Jadi, jika perusahaan yang Anda pimpin saat ini bernilai $499 juta, punya 99 pegawai, sementara rata-rata penghasilan hingga 12 bulan mendatang adalah $49 juta, maka bisa disebut Anda memimpin sebuah startup. Bagaimana dengan Xiaomi ataupun Uber yang baru berumur beberapa tahun dan menghasilkan uang begitu banyak? Menurut Alex, kedua perusahaan tersbut bukanlah startup, melainkan Unicorn. Unicorn adalah perusahaan teknologi yang muncul setelah tahun 2010, modal didapat dari pinjaman bunga ringan dan tidak ingin melantai di bursa saham, sementara di atas kertas nilai perusahaan itu mencapai miliaran dollar atau lebih. 2.Contoh Startup Lokal Yang Kini Populer Selain kaskus, contoh lain dari startup lokal yang sekarang ini sudah berhasil sukses dan cukup populer diantaranya adalah Bukalapak Bukalapak saat ini menjadi salah satu situs jual beli terbesar di Indonesia, didirikan oleh Achmad Zaky yang berasal dari sragen Jawa Timur. Salah satu layanan yang membuat startup ini di sukai adalah adanya sistim pembayaran yang aman dalam bertransaksi, dimana pembayaran dari pembeli tidak akan langsung di terima penjual, melainkan di tampung sementara di bukalapak, setelah barang di terima dengan baik, barulah penjual bisa melakukan pencairan. Gojek Tidak perlu diragukan, pastinya pembaca semua sudah mengetahui startup yang satu ini. Go-Jek adalah salah satu startup Indonesia yang pertumbuhannya paling cepat dan paling populer. Bidang utamanya bergerak di bisnis transportasi dan jasa kurir. Tiket.com Sesuai dengan namanya Tiket.com adalah sebuah startup yang menawarkan jasa pembelian reservasi tiket secara online dengan mudah. Didirikan pada tahun 2011 kini tiket.com mulai berencana mengembangkan bisnisnya hingga keluar Indonesia. Diantaranya Hongkong, Australia, China dan Malaysia kawasan yang akan menjadi sasaran memperluas cakupan pemasarannya. Itulah sedikit ulasan mengenai pengertian startup dan contoh bisnisnya Indonesia, semoga bermanfaat.. 3. Kiat Sukses Membangun Bisnis Start Up Membangun bisnis start up membutuhkan usaha ekstra dalam menguatkan pondasi awal sebelum akhirnya dapat stabil. Pengertian bisnis start up ini pada Wikipedia diartikan sebagai perusahaan yang belum lama beroperasi, yang sebagian besarnya merupakan perusahaan atau usaha yang baru didirikan, berada dalam fase pengembangan dan penelitian untuk menemukan pasar yang tepat. Bisnis start up lebih dikenal identik sebagai usaha rintisan yang berhubungan dengan teknologi informasi. Terkadang para pebisnis pemula mengalami kebingungan membangun bisnis start up ini ketika melihat para kompetitor yang sudah mapan. Tidak jarang yang akhirnya stagnan. Anda dapat memperhatikan hal-hal penting mendasar dibawah ini sebagai pertimbangan dalam membangun bisnis start up. 1. Ide bisnis yang unik atau inovasi Dalam membangun bisnis start up, memiliki ide bisnis yang unik menjadi mutlak harus Anda miliki agar dapat bertahan dalam persaingan dengan kompetitor sejenis. Keunikan ide bisnis Anda menjadi pembeda. Inovasi tidak selalu harus pada produknya, Anda dapat membuat perbedaan inovasinya pada pelayanan misalnya. Akan lebih kuat bila ide bisnis Anda berhubungan dengan hobi Anda karena bisnis tak mengenal jam kerja, bisa saja 24 jam full day. Bila sesuai dengan hal yang Anda sukai, maka Anda akan lebih enjoy dan totalitas dalam menjalaninya. Ide kreatif pun lebih mudah keluar pada hal-hal yang disukai. Jangan lupa untuk memperhatikan peluang atau tren pasar agar bisnis Anda lebih cepat dan mudah diterima konsumen. 2. Teknologi milik sendiri Usahakanlah Anda tidak bergantung pada teknologi dari mitra Anda. Jika mitra Anda jatuh, bisnis start up Anda juga rentan akan jatuh. Oleh karena itu memiliki teknologi sendiri menjadi penguat pondasi bisnis start up Anda. 3. Tim yang solid Tidak diragukan lagi bahwa keberadaan tim yang solid dalam membangun sebuah bisnis sangat mempengaruhi keberhasilan bisnis tersebut, terlebih lagi untuk membangun bisnis start up. Selektiflah dalam memilih karyawan atau orang yang akan menjadi tim Anda. Bangunlah komunikasi dan kerjasama tim yang baik. Fungsi adanya tim adalah saling mengisi kekurangan dan saling memperkuat kelebihan masing-masing. Anda juga dapat memperkuat ide bisnis start up berawal dari kekuatan tim yang Anda miliki 4. Jaringan Anda perlu menyusun stategi dalam memperkuat jaringan Anda. Perbanyak bertemu dengan orang-orang yang sudah berpengalaman dan bergabung dalam komunitas bisnis untuk dapat saling berbagi dan menguatkan. Membangun jaringan tidak hanya sampai batas bisnis start up Anda stabil, tapi sepanjang Anda menjalankan bisnis tersebut maka Anda harus terus memperluas jaringan bisnis Anda. Hal tersebut penting karena sama artinya Anda sedang mempertahankan kredibilitas bisnis Anda. Kredibilitas yang baik akan mempermudah Anda nendapatkan investor juga konsumen. Bertahannya bisnis Anda juga dipengaruhi oleh jaringan yang Anda miliki. 5.Mental baja Bisnis apapun yang Anda jalani pasti akan ada hambatannya. Jatuh bangun menjadi hal wajar bagi pebisnis. Namun pebisnis yang sukses adalah yang memiliki mental baja, jatuhnya tidak menjadi penghambat baginya untuk bangkit kembali.