Dipo
Lokomotif Purwakarta
Dipo
berasal dari bahasa Belanda yang artinya bengkel, Dipo sudah ada sejak tahun
1971, dengan pekerja 500 orang. Dipo adalah salahsatu peninggalan bersejarah
dan bagian dari cagar budaya yang dilindungi oleh pemerintah daerah maupun
pusat. Dipo adalah tempat kepalanya kereta Api.pada masa itu lokomotif yang
digunakan adalah kolomotif uap.
Setelah tahun ke
tahun zaman semakin canggih dipo tidak menggunakan lokomotif uap lagi karena
bahan bakarnya yang digunakannya susah untuk dicarinya. Kemudian diganti
menggunakan lokomotif disel yaitu lokomotif yang menggunakan listrik.
Penggunaan dengan menggunakan diesel lebih mudah dibandingkan dengan
menggunakan uap, tetapi itu tidak berlangsung lama.
Pada tanggal 12
Desember 1982 dipo sudah tidak digunakan lagi karena peralatan yang kurang
memadai. Memang Dipo yang berada di Purwakarta ini tempatnya luas namun
peralatan yang dibutuhkan tidak lengkap. Akhirnya tempat lokomotif perkeretaan
dipindahkan ke daerah Bandung, karena disana alat-alat yang digunakannya lebih
canggih dibandingkan dengan disini yang masih menggunakan alat-alat seperti
dahulu.
Dipo lokomotif yang
berada di Purwakarta ini memang sudah tidak dipakai lagi dan bangunnanya pun
sudah tidak terawatt lagi, namun bangunannya tetap kokoh. Dahulu pernah ada
gempa namun bangunan yang dibangun oleh belanda ini masih berdiri kokoh. Sampai
saat ini dipo lokomotif belum pernah direnovasi. Tidak sembarang orang bisa
merenopasi bangunan bersejarah ini, karena tidak ingin menghilangkan sejarah-sejarah
yang berada ditempat ini. Sampai sekarang kusen-kusen jendela di Dipo lokomotif
ini pun belum pernah direnovasi tetapi masih saja kuat.
Bupati Purwakrta
Bapak Dedi Mulyadi, memang pernah ingin merenopasi Dipo lokomotif ini, tetapi
tidak jadi karena ini tidak bisa sembarangan direnovasi dan digunakan. Tidak
sembarangan orang bisa menggunakan dipo lokomotif ini, apabali akan digunakan
harus
izin dahulu ke komersial di
Bandung. Sekarang banyak perbedaan di perkeretaan Purwakarta in, dahulu banyak
pedagang yang berjualan di dalam kereta api ataupun di stasiunnya namun
sekarang tidak ada yang berjualan lagi. Sekarang apabila kita ingin memakai
jasa perkeretaan lebih nyaman dan tertib, tarifnya pun terjangaku.
Stasiun di
Purwakarta juga belum pernah ada renovasi, walupun masih terlihat bagus seperti
direnovasi padahal sebenarnya belum pernah ada renovasi. Stasiun Purwakarta
terlihat bagus karena terawat. Kusen-kusen jendela yang digunakan juga masih
kusen dahulu belum pernah diganti.
Dipinggir Dipo juga
ada bangunan yang digunakan sebagai tempat tinggal oleh pekerja perkeretaapian.
Tempat ini memang pernah mengalami renovasi namun kusen-kusen jendela dan
dipintu yang digunakan sejak dahulu tidak pernah diganti karena masih kuat.
Disini juga ada ruangan khusus yang dulu digunakan Pimpinan Belanda. Meja kerja
yang dulu digunakan oleh pimpinan Belanda juga sampai sekarang masih ada dan
meja nya masih kuat. Kata Bapak yang bekerja disini apabila kita berada
diruangan ini tidak boleh lama-lama.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar