Rabu, 09 Juli 2014

Dipo Lokomotif Purwakarta
            Dipo berasal dari bahasa Belanda yang artinya bengkel, Dipo sudah ada sejak tahun 1971, dengan pekerja 500 orang. Dipo adalah salahsatu peninggalan bersejarah dan bagian dari cagar budaya yang dilindungi oleh pemerintah daerah maupun pusat. Dipo adalah tempat kepalanya kereta Api.pada masa itu lokomotif yang digunakan adalah kolomotif uap.           
Setelah tahun ke tahun zaman semakin canggih dipo tidak menggunakan lokomotif uap lagi karena bahan bakarnya yang digunakannya susah untuk dicarinya. Kemudian diganti menggunakan lokomotif disel yaitu lokomotif yang menggunakan listrik. Penggunaan dengan menggunakan diesel lebih mudah dibandingkan dengan menggunakan uap, tetapi itu tidak berlangsung lama.
Pada tanggal 12 Desember 1982 dipo sudah tidak digunakan lagi karena peralatan yang kurang memadai. Memang Dipo yang berada di Purwakarta ini tempatnya luas namun peralatan yang dibutuhkan tidak lengkap. Akhirnya tempat lokomotif perkeretaan dipindahkan ke daerah Bandung, karena disana alat-alat yang digunakannya lebih canggih dibandingkan dengan disini yang masih menggunakan alat-alat seperti dahulu.
Dipo lokomotif yang berada di Purwakarta ini memang sudah tidak dipakai lagi dan bangunnanya pun sudah tidak terawatt lagi, namun bangunannya tetap kokoh. Dahulu pernah ada gempa namun bangunan yang dibangun oleh belanda ini masih berdiri kokoh. Sampai saat ini dipo lokomotif belum pernah direnovasi. Tidak sembarang orang bisa merenopasi bangunan bersejarah ini, karena tidak ingin menghilangkan sejarah-sejarah yang berada ditempat ini. Sampai sekarang kusen-kusen jendela di Dipo lokomotif ini pun belum pernah direnovasi tetapi masih saja kuat.




Bupati Purwakrta Bapak Dedi Mulyadi, memang pernah ingin merenopasi Dipo lokomotif ini, tetapi tidak jadi karena ini tidak bisa sembarangan direnovasi dan digunakan. Tidak sembarangan orang bisa menggunakan dipo lokomotif ini, apabali akan digunakan harus
izin dahulu ke komersial di Bandung. Sekarang banyak perbedaan di perkeretaan Purwakarta in, dahulu banyak pedagang yang berjualan di dalam kereta api ataupun di stasiunnya namun sekarang tidak ada yang berjualan lagi. Sekarang apabila kita ingin memakai jasa perkeretaan lebih nyaman dan tertib, tarifnya pun terjangaku.
Stasiun di Purwakarta juga belum pernah ada renovasi, walupun masih terlihat bagus seperti direnovasi padahal sebenarnya belum pernah ada renovasi. Stasiun Purwakarta terlihat bagus karena terawat. Kusen-kusen jendela yang digunakan juga masih kusen dahulu belum pernah diganti.
Dipinggir Dipo juga ada bangunan yang digunakan sebagai tempat tinggal oleh pekerja perkeretaapian. Tempat ini memang pernah mengalami renovasi namun kusen-kusen jendela dan dipintu yang digunakan sejak dahulu tidak pernah diganti karena masih kuat. Disini juga ada ruangan khusus yang dulu digunakan Pimpinan Belanda. Meja kerja yang dulu digunakan oleh pimpinan Belanda juga sampai sekarang masih ada dan meja nya masih kuat. Kata Bapak yang bekerja disini apabila kita berada diruangan ini tidak boleh lama-lama.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar